Bulan Juni merupakan bulan yang cukup dinanti oleh kalangan pelajar dan perangkatnya. Karena pada minggu terakhir di bulan tersebut mereka bisa melepas penat setelah setahun penuh disibukkan dengan rutinitas yang cukup memeras otak. Banyak cara untuk melepas penat tersebut, ada yang di rumah saja dengan seabrek kegiatan santai, sampai pada kegiatan piknik dan berpariwisata bersama teman-teman sejawat. Pada hakikatnya akhir bulan Juni bagi para pelajar di Indonesia adalah masa melepas lelah dan masa linburan panjang yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Yogyakarta sebagai salah satu kota yang tidak pernah sepi dari pengunjung, baik yang hanya sekadar datang per-orangan, ataupun yang datang secara kolegial, tetap menjadi magnet tersendiri yang menyeret para pelajar ke kota ini. Sejak seminggu kemarin kota yang dikenal dengan nasi Gudegnya ini disesaki dengan deretan bus-bus paraiwisata yang datang dari luar kota. Meraka nampakanya adalah para pelajar yang ingin melihat secara dekat kota yang pernah menjadi ibu kota Negara ini. Kamera dan perangkat penangkap gambar lainnya menjadi teman sejati mereka untuk memonomentalkan moment-moment liburan yang bergairah tersebut. Tak jarang di bantaran trotoar Malioboro, tepatnya di depan Tugu Serangan Umum 11 Maret mereka berjejer sambil memintakan foto pada pengguna jalan yang kebetulan melintas di area tersebut.
Cukup beragam para pengunjung baru Kota gudeg ini, mulai dari mereka yang baru duduk di Sekolah Dasar sampai para mahasiswa. Di kota Yogyakarta ini mereka akan banyak menemukan tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah cukup tinggi. Sejarah dan budaya menjadi menu menggairahkan bagi para visitor, sekaligus sebagai satu-satunya yang unik pembeda dari kota-kota lainnya. Selain kawasan keraton yang masih sangat kental dengan adat dan budaya Jawanya, di lain sisi Jogja juga merupakan kota pelajar tertua di tanah air ini. Mereka para pengunjung akan menyaksikan sekian ratus kampus perguruan tinggi yang beridiri hampir di setiap sudut kota ini. Pokoknya Jogja tiada duanya di negeri ini…..!!!
Bagi mereka yang hobi mengoleksi barang-barang bernuansa khas Jawa-Jogja, sangat mudah dijumpai di kota ini. Cukup berjalan di sepanjang trotoar Malioboro barang-barang tersebut akan berderet rapi mulai dari selatan hingga ujung paling selatan. Tinggal memilih sesuai dnegan budget dari masing-masing pengunjung. Malam hari di kawasan ini akan dijejali oleh ribuan manusia. Karena nuansa Malioboro memang snagat enak bila dinikmat pada malam hari, seolah pada malam hari ruh dari ruas jalan ini benar-benar menampakan keeksotisannya. Tidak ke Malioboro sama dengan tidak pernah ke Joga. [ijan]
Yogyakarta sebagai salah satu kota yang tidak pernah sepi dari pengunjung, baik yang hanya sekadar datang per-orangan, ataupun yang datang secara kolegial, tetap menjadi magnet tersendiri yang menyeret para pelajar ke kota ini. Sejak seminggu kemarin kota yang dikenal dengan nasi Gudegnya ini disesaki dengan deretan bus-bus paraiwisata yang datang dari luar kota. Meraka nampakanya adalah para pelajar yang ingin melihat secara dekat kota yang pernah menjadi ibu kota Negara ini. Kamera dan perangkat penangkap gambar lainnya menjadi teman sejati mereka untuk memonomentalkan moment-moment liburan yang bergairah tersebut. Tak jarang di bantaran trotoar Malioboro, tepatnya di depan Tugu Serangan Umum 11 Maret mereka berjejer sambil memintakan foto pada pengguna jalan yang kebetulan melintas di area tersebut.
Cukup beragam para pengunjung baru Kota gudeg ini, mulai dari mereka yang baru duduk di Sekolah Dasar sampai para mahasiswa. Di kota Yogyakarta ini mereka akan banyak menemukan tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah cukup tinggi. Sejarah dan budaya menjadi menu menggairahkan bagi para visitor, sekaligus sebagai satu-satunya yang unik pembeda dari kota-kota lainnya. Selain kawasan keraton yang masih sangat kental dengan adat dan budaya Jawanya, di lain sisi Jogja juga merupakan kota pelajar tertua di tanah air ini. Mereka para pengunjung akan menyaksikan sekian ratus kampus perguruan tinggi yang beridiri hampir di setiap sudut kota ini. Pokoknya Jogja tiada duanya di negeri ini…..!!!
Bagi mereka yang hobi mengoleksi barang-barang bernuansa khas Jawa-Jogja, sangat mudah dijumpai di kota ini. Cukup berjalan di sepanjang trotoar Malioboro barang-barang tersebut akan berderet rapi mulai dari selatan hingga ujung paling selatan. Tinggal memilih sesuai dnegan budget dari masing-masing pengunjung. Malam hari di kawasan ini akan dijejali oleh ribuan manusia. Karena nuansa Malioboro memang snagat enak bila dinikmat pada malam hari, seolah pada malam hari ruh dari ruas jalan ini benar-benar menampakan keeksotisannya. Tidak ke Malioboro sama dengan tidak pernah ke Joga. [ijan]