Mungkin kemarin pagi merupakan pagi yang special bagiku. Lebih dari sekadar gembira dan beberapa ekspresi kesenangan lainnya. Setelah rentan waktu yang cukup panjang sejak aku tidak eksis lagi di dunia maya, kemarin kembali aku disapa hangat oleh sahabat seimanku saudara yang terbijak (di amini donk) Imam Wahyuddin di Al-Azhar Mesir. Cukup lama aku tidak berbagi tawa dengannya. Namun walau begitu kedekatan serta ke-khasan sapaannya tetap seperti dulu. Bung inilah sapaan familiarnya padaku yang biasa dulu menjadi sapaan kehangatan di Pesantren Workshop.
Hal itu menjadikan diriku feed back lagi ke masa 4 tahun silam. Kala itu aku bersama-sama teman-teman Santri Workshop memupuk berbagai macam angan dan cita. Mulai dari sekadar mengkompori kibarul asatidz di TMI oleh saudara Imam Wahyuddin dengan ungkapan progresifnya mengenai Tauhid, sampai pada aktualisasi diri lewat berbagai macam kajian yang dituai oleh sang Lora “ Gus Syafi’ “. Begitu sangat terkesan dinamis, sehingga pesantren Workshop kala itu memang benar-benar berada pada masa kecerahannya.
Tidak hanya itu diantara santrinya juga aktif di berbagai macam bidang garapannya masing-masing. Misalnya Babe Subeiki sebagai Manager Bismar Komputer yang merupakan pengusaha komputer tersukses di Sumenep. Selain itu pesantren Workshop juga mempunyai kader di bidang elektronik saudara Waris Huntington. Beliau walau secara fisik memang paling tercilik (ha..ha..ha) diantara kami, tapi punya otak yang ulet. Bahkan konon dikabarkan beliau pernah tidak mempan setrum listrik. Luar biasa khan………..!!??
Masih banyak lagi memorial yang tidak bisa aku ekspresikan lewat Cat-Har ini, buat Gus Syafi’ kalau mau Nyambung Pipa (nikah maksudnya) kabarin kita-kita dong. Ini no HP-ku yang baru 081805501428. Cak Imam ditunggu di Madura.