Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Halaman

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 22 Januari 2010

APA YANG DAPAT KITA KETAHUI TENTANG TUHAN (I)

Pemahaman paling sedikit yang bisa didapat dari penuturan panca Indera tentang Tuhan adalah, Tuhan sebagai pencipta.

Selain daripada itu dalam konteks ketaatan atau ibadah, tuhan dapat ditemukan di dalam setiap sesuatu, sekaligus disadari sebagai sumber dari kesenangan sederhana yang dapat mengatasi dari kesulitan kehidupan nyata. Tuhan biasanya hadir sebagai sesuatu yang baik. Akan tetapi menjadi sesuatu yang menyulitkan dalam menjustifikasi karakteristik Tuhan yang melekat pada sesuatu yang bermacam-macam serta bentangan alam yang cukup luas, disitu terdapat banyak hal yang baik dan yang buruk, pada akhirnya tedapat keburaman pada bagian yang mana Tuhan menjadi pencipta dari sekian hal yang tercipta di jagat semesta tersebut jika Tuhan disandarkan sebagai sayap kanan dengan sifat-sifat baiknya.

Dalam pengertian lain, Tuhan sebagai pencipta menjadi persoalan yang trasendental yang melampaui segala sesuatu yang tertuang dalam konsep kepastian. Sebagai tanda bahwa Tuhan pencipta yang transenden adalah, ketika dunia ini tercipta dengan kondisi yang harmonis serta dengan berbagai keunggulan di dalamnya. Segala sesuatu tercipta dengan bentuk, di dalamnya tersusun komponen yang membentuknya lalu kemudian menjadi sebuah bentuk dengan performa yang sempurna. Tersusunya kokplektifitas yang rigid tesebut menjadikan kesimpulan bahwa Tuhan sebagai sang pencipta tidak bisa ditolak.

Pengetahuan tentang Tuhan terus bergulir sepanjang waktu dengan berbagai interpretasi yang diambil dari pengalamana-pengalaman umum. Namun ternyata banyak manusia yang datang mengapresiasikan Tuhan sebagai sang pencipta dari dunia yang indah untuk tempat manusia ini dengan membuat polusi dan merusaknya. Padahal Tuhan benar-benar menciptakan dunia ini begitu sangat elok, mulai dari hal yang paling kecil hingga sesuatu yang sangat besar seperti menyebarnya gemerlap bintang di malam hari. Semua yang tercipta itu mempunyai keterkaitan secara natural (sistemik) dalam pemeliharaan Tuhan yang telah menciptakannya, hal ini begitu sangat rasional dengan beberapa kegunaanya yang tedapat pada tiap ciptaannya.

Pada tahapan selanjutnya pengetahuan tentang Tuhan bisa didapat dari wahyu-wahyunya. Wahyu merupakan media pengetahuan tentang Tuhan yang terputus dari segala media penghantar lainnya. Jika dikaitkan dengan media penghantar lainnya maka akan terdapat banyak hal yang controversial, pada konteks ini Tuhan dikenal sebagai bagian dari sebuah kepercayaan bukan pengetahuan.
Sedangkan media selanjutnya adalah kosmos atau aturan yang berlaku di alam raya ini,baik itu yang bersandar pada fenomena-fenomen alam ataupun yang berkenaan dengan fenomena-fenomena sosial. Pada tataran yang berkiatan dengan alam maka sins sebagai medianya. Adapun yang berkaitan dengan fenomena sosial maka institusi sosial dan individu yang menjadi medianya.

Jadi secara garis besar, manusia dapat mengenal Tuhannya lewat tiga media :1) panca indera,2)wahyu dan 3) sains (kosmologi) atau humaniora (institusi social dan individu).