Bagitu sangat subur bangsa ini melahirkan para penguasa dari setiap masa, tetapi sangat sedikit yang mampu menjadi seorang pemimpin. Penggalan gambaran tersebut tentu sangat sinkron dengan kondisi bangsa ini yang seakan sedang meregang nyawa akibat amukan kejam para penguasanya yang tidak mampu menjadi seorang pemimpin sejati. Setiap gerak para penguasa bangsa ini layaknya sebuah cambukan mematikan yang siap menghabisi kedamaian, kenyamanan, keadilan dan kesejahtearaan rakyat. Sedangkan setiap retorika para penguasa tidak lebih sebagai bualan belaka yang menentramkan sejenak, tetapi menyisakan lara sepanjang masa.
Menjadi pemimpin memang tidaklah mudah, akan tetapi hal itu tetap menjadi mungkin untuk diwujudkan. Kesulitan tidak berarti apa-apa jika diiringi dengan kemauan dan cinta untuk bangsa. Namun bila kemauan dan cinta itu hanya retorika semata, maka sesungguhanya hal tersebut adalah permulaan dari sebuah kehancuran.
Menjadi pemimpin memang tidaklah mudah, akan tetapi hal itu tetap menjadi mungkin untuk diwujudkan. Kesulitan tidak berarti apa-apa jika diiringi dengan kemauan dan cinta untuk bangsa. Namun bila kemauan dan cinta itu hanya retorika semata, maka sesungguhanya hal tersebut adalah permulaan dari sebuah kehancuran.